Urutan membuat karya ilimiah dan penjelasannya
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKNG
SISTEMATIS
PENULISAN makalah adalah salah satu hal yang sangat penting dan harus kita
perhatikan sebelum membuat makalah. Meskipun setiap bidang ilmu bias dijabarkan
dalam sebuah makalah bukan berarti semua makalah itu dibuat sragam. Sistematis
penulisan makalah yang sama itu hanya karangkanya saja dari segi isi dan cara
penyampaiannya tidak sama . makalah
berfungsi untuk memberikan informasi penting terkait salah satu fenomena ilmu, memberikan
uraiaan kjonsep dalam sebuah ilmu yang dibuat secara sistematis.
Terkadang materi yang disampaikan
disekolah atau dikamus sifatnya hanya member jabaran secara teoritis saja, Nah,
melalui makalah, materi yang teoritis tersebut diuraikan kembali berdasarkan
kesesuaiaan yang ada antara teori dan aspek praktisnya. Dengan kata lain dengan
makalah berarti memperjelas penyampaiaan teori ,sehinga kita bias dapat
memahami yang lebih mendalam.
2.
TUJUAN
Dari
latar belakang diatas maka tujuan dari makalah ini adalah membuat mahasiswa dan
guru bias memahami cara penulisan karya ilmiah yang baik dan terpadu.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KARYA ILMIAH
“Karangan
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan
dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
- Memberi penjelasan
- Memberi komentar atau penilaian
- Memberi saran
- Menyampaikan sanggahan
- Membuktikan hipotesa
Karya
ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila
proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan
ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode
penulisannya.
Bila
fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar
tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah,
maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana
fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat
dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
2. BENTUK KARYA ILMIAH
Dalam
karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan
ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1.
Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah
pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal
ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2.
Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya
ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya
disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang
S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3.
Buku Ilmiah
Buku
ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah
dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
4. CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
Dalam karya ilmiah ada
4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1.
Struktur Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.
Komponen dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.
Sikap Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.
Penggunaan Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
4.
MACAM-MACAM KARYA ILMIAH
1.
Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah)
mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi
ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung
data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi
lapangan atau penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
2.
Tesis; adalah jenis karya tulis dari
hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan,
analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan
rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan
pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan
dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu
proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3.
Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi
akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan.
Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan
penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu
pendidikan.
4. Artikel; merupakan karya
tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa,
yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam
masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang
tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau
menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya;
wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar
atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah,
dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s
Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a
journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau
penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat
untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau
pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan
dan bukti yang mendukung pendapatnya.
5. Esai; adalah ekspresi
tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya
dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa
mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan
opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini
penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah
esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman;
ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut.
Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
6. Opini; adalah sebuah kepercayaan
yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun
pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran
seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
7. Fiksi; satu ciri yang pasti ada dalam tulisan
fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik
penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya adalah
hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan
kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan
fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan
untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara
itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga
memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya
multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis,
cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan
ini.
5.
SIKAP ILMIAH
Dalam
penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus
ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Sikap ingin tahu
Sikap
ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang kajiannya.
2)
Sikap kritis
Sikap
kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan
dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3)
Sikap obyektif
Sikap
objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
4)
Sikap ingin menemukan
Selalu
memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan
eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5)
Sikap menghargai karya orang lain
Sikap
menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6)
Sikap tekun
Tidak
bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya
meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum
selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.
7)
Sikap terbuka
Sikap
terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena
tidak sepaham atau tidak sesuai.
6.
SIFAT
KARYA ILMIAH
Formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai
satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang
lain).
2. Logis
disusun
berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu
kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya
mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
7.
MANFAAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam
manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yaitu:
1. Penulis dapat
terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis
karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan
topik yang hendak dibahas.
2.
Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber,
mengambil sarinya, dan mengembangkannya
ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan
bacaan dalam catalog pengarang
atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan
data dan fakta secara jelas dan
sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat
8. TEKNIK MENYUSUN KARYA TULIS
ILMIAH
Penulisan
karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan;
sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan
mudah difahami dan menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi
persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam
tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu
diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan
penelitian.
Suatu
karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya
ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti
empirik.
Terdapat
berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karya
ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat
untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan
berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta
memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala
ilmu pengetahuan.
9. FILOSOFI KARYA
ILMIAH
Sebuah
karya ilmiah bisa menjadi wacana karena didalamnya terdapat tiga hal:
1. Ide kreatif
yang didukung oleh dasar filosofi.
2. Gagasannya
memiliki pengaruh melampaui disiplinnya.
3. Pemikirannya dapat dibuktikan
kebenarannya.
10. BENTUK LAPORAN PENULISAN
KARYA SKRIPSI
Bentuk laporan penulisan skripsi
terdiri dari:
A. Bagian
Awal.
Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
B. Bagian Tengah.
Bagian tengah ini terdiri dari:
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori atau Bab Tinjauan Pustaka
3. Metode Penelitian.
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
C. Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut:
A. BAGIAN AWAL
Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan karya tulis
ilmiah yakni sebagai berikut :
1. Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.
2. Lembar Pernyataan
Yakni merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini
merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap
hasil karya orang lain.
3. Lembar Pengesahan
Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing atau guru pembina,
Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.
4. Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari
Penulisan karya tulis dengan maksimal 1 halaman.
5. Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam
pelaksanaan penelitian dan penulisan karya tulis (a.l. Kepala Sekolah, Guru,
rekan dll ).
6. Halaman Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor
halaman.
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram
B. BAGIAN TENGAH
1. Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi
antara lain :
a. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan
yang bersangkutan.
b. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam
penelitian yang bersangkutan.
c. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang
dikaji dan bagian mana yang tidak.
d. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian
ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
e. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan
data, alat yang digunakan dan cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian
:
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
f. Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari
bab ke bab isi dari Penulisan Karya tulis ilmiah
2. Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa
diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
3. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat
analisis yang ada.
4. Analisis Data dan
Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari
masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode
yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
5. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari
penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
B. BAGIAN AKHIR
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam
penulisan
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan,
grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di
bagian-bagian terkait sebelumnya.
CONTOH TEKNIK PENULISAN STANDAR
1. Penomoran Bab serta subbab.
· Bab
dinomori dengan menggunakan angka romawi.
· Subbab
dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab
dimana bagian ini terdapat:
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
· Penulisan
nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
· Penulisan
nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran
font 12, tebal.
2. Penomoran Halaman.
·
Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka
romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah).
Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik,
tapi tetap dihitung.
·
Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka
latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan
nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman
lainnya di pojok kanan atas.
·
Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian
bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada
bagian pokok.
3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel.
·
Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah
tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
·
Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan,
contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III.
4. Penulisan Daftar Pustaka.
·
Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi
pada bagian pokok tulisan ilmiah.
·
Ditulis menurut kutipan-kutipan
·
Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan
secara alfabetik
·
Nama pengarang asing ditulis dengan format :
nama keluarga, nama depan.
·
Nama
pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
·
Gelar
tidak perlu disebutkan.
·
Setiap
pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka
dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
·
Bila
terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan
tambahan ‘et al’.
·
Penulisan
daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan
sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah /
tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000.
Contoh penulisan daftar pustaka
Satu Pengarang:
1 Budiono. 1982. Teori
Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada.
2 Friedman. 1990. M.
Capitalism and Freedom. Chicago : University of Chicago Press.
Dua Pengarang:
1. Cohen, Moris R., and Ernest
Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific Method. New york:
Harcourt
2. Nasoetion, A. H., dan Barizi.
1990. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia
Tiga Pengarang:
1. Heidjrahman R., Sukanto R.,
dan Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Bagian penerbitan
Fakultas Ekonomi UGM.
2. Nelson, R.., P. Schultz, and
R. Slighton. 1971. Structural change in a Developing Economy.
Princeton: Princeton University Press.
Lebih dari Tiga Pengarang:
1. Barlow, R. et al. 1966. Economics
Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution.
2. Sukanto R. et al. 1982. Business
Frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
Pengarang Sama:
1. Djarwanto Ps. 1982. Statistik
Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2. ____________. 1982. Pengantar
Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
Tanpa Pengarang:
1. Author’s
Guide. 1975. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.
2. 2.
Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute for Social Research,
Universiy of Michigan.
Buku Terjemahan, Saduran
atau Suntingan:
1. Herman Wibowo
(Penterjemah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.
2. Karyadi dan Sri Suwarni
(Penyadur). 1978. Marketing Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Buku Jurnal atau Buletin:
1. Insukindro dan Aliman,
1999. “Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 4:49-61.
2. Granger, C.W.J., 1986. “Developments in the Study of Co-integrated Economic
Variables”, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 :
215-226.
5. Format Pengetikan.
·
Menggunakan kertas ukuran A4.
·
Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
·
Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1
spasi)
·
Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
·
Ukuran /
variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar
Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal
6. Hasil Penulisan Karya tulis ilmiah.
· Dijilid
berbentuk buku. Halaman tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata
pengantar dan daftar pustaka
· Dipresentasikan
di hadapan para penguji, usahakan menggunakan Power Point.
· Usahakan
diketik dengan menggunakan Program Software Pengolah Kata, misal : Ms Word dan
dicetak dengan printer.
LAMPIRAN.
Lampiran ini berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lain-lain yang karena
terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan kedalam bab-bab
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
• Panduan Penulisan Ilmiah, 2007, Jurusan Sistem Informasi,
STMIK-Mikroskil.
• Notohadiprawiro, T., 2006, Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah,
Latihan Dasar Pemeriksa Karantina Ikan. Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian,
Departemen Pertanian Yogyakarta. 2 Nopember – 15 Desember 1992.
LAMPIRAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSET
UJUAN SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRACT
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR
TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
1.2Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1Promosi
2.1.2Iklan
2.1.3Iklan televisi........
2.1.4Brand awareness....
2.1.5Selebritiendorser
2.1.6Pesan iklan.
2.1.7 Frekuensi penayangan iklan.
2.2Penelitian Terdahulu
2.3Kerangka Pemikiran
2.4Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1Variabel Penelitian dan Definisi
Operasional Variabel
3.1.1Variabel penelitian
3.1.2 Definisi oprasiona; variabel
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel dan teknik sampel
3.3 Jenis dan Sumber Data.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.5 Metode Analisis
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi objek penelitian
4.1.1 Gambaran umum responden
4.1.1.1 deskripsi responden
berdasarkan usia
4.1.1.2 Jenis kelamin responden
4.1.1.3 Provider yang digunakan
responden
4.2Analisis indeks responden per
variabel
4.2.1Analisis indeks responden
variabel selebriti endorser
4.2.2Analisis indeks responden
variabel pesan iklan
4.2.3Analisis indeks responden
variabel frekuensi penayangan iklan
4.2.4Analisis indeks responden
variabel brand awareness.
4.3Uji validitas dan reliabilitas
4.3.1 Uji validitas
4.3.2 Uji reliabilitas
4.4 Uji asumsi klasik
4.5 Uji koefesien determinasi
4.6 Uji F
4.7 Uji T
4. 8 Uji hipotesis
4.9 Pembahasan
4.9.1Pengaruh selebritiendorser terhadap
brand awareness
4.9.2Pengaruh pesan iklan terhadap brand
awareness
4.9.3Pengaruh frekuensi penayangan
iklan terhadapBrand awareness
BAB V PENUTUP
5.1Simpulan
5.2 Keterbatasan
5.3 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/4672621/KARYA_ILMIAH