Minggu, 03 Februari 2019

 PENGERTIAN & TUJUAN CURRICULUM VITAE


Pengertian Curriculum Vitae
1.      Curriculum Vitae (CV) atau resume atau daftar riwayat hidup adalah gambaran diri seseorang yang sesungguhnya.
2.      Curriculum Vitae (CV) atau resume adalah gambaran diri seseorang yang dilihat pertama oleh perusahaan saat melamar sebuah pekerjaan, ibaratnya apa yang ditulis di CV adalah usaha seseorang dalam self-branding dan memasarkan keahlian diri seseorang sehingga terpilih menjadi orang yang tepat dalam mengisi posisi kerja yang dibutuhkan. Memiliki CV yang efektif dan menarik akan meningkatkan kesempatan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan idaman.
3.      Curriculum Vitae (CV)  atau resume adalah sebuah dokumen yang menjelaskan secara ringkas mengenai siapa diri seseorang, apa saja pencapaian yang telah lakukan di masa lalu, bagaimana relevansi pengalaman seseorang terhadap posisi pekerjaan yang dilamar. Intinya, curriculum vitae (CV)  merupakan gambaran personifikasi diri dalam tulisan. Curriculum vitae (CV) yang baik adalah dimana pembaca CV tersebut dapat membayangkan dengan baik sang pembuat CV sebelum bertemu langsung secara fisik.
4.      Curriculum Vitae (CV) atau dalam bahasa Indonesia disebut daftar riwayat hidup adalah dokumen yang berisi gambaran tentang pengalaman seseorang. Sebuah CV umumnya dijumpai saat seseorang melakukan lamaran kerja.
5.      Curriculum viate (CV) adalah daftar riwayat hidup yang berisi ringkasan perjalanan pendidikan serta aktivitas professional  seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Curiculum vitae (CV) mempunyai pengertian atau definisi yakni uraian tentang segala sesuatu yang telah dialami (dijalankan) seseorang.

  • Jenis Curriculum Vitae
1.      Curriculum Vitae berdasarkan urutan kronologis
CV ini yang biasa digunakan kebanyakan orang. Jenis CV ini mengedepankan pendidikan dan pengalaman kerja dalam urutan kronologis, baik digunakan bila seseorang  mempunyai tipe perkerjaan yang sama sepanjang karir seseorang, sehingga CV model ini akan memperlihatkan perkembangan karir seseorang. CV seperti ini lebih disenangi oleh sejumlah perusahaan, karena format susunannya yang dimulai dengan pengalaman kerja paling baru.
2.      Curriculum Vitae berdasarkan keterampilan
Jenis CV ini lebih terfokus pada keterampilan dibanding pengalaman kerja. Fungsinya adalah untuk meyakinkan pemberi kerja bahwa seseorang mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. CV ini cocok untuk para fresh graduate dan orang yang ingin berganti pekerjaan ke bidang yang berbeda dengan bidang kerjanya dulu.
  • Isi dari Curriculum Vitae
Idealnya sebuah CV atau Curriculum Vitae biasanya akan berisi informasi-informasi seperti nama, alamat, jenis kelamin, agama, nomor telepon, email, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan, informasi tambahan, riwayat pendidikan, pengalaman bekerja, pengalaman organisasi, keterampilan lain, minat atau hobi, dan prestasi.
  • Tujuan Pembuatan Curriculum Vitae
1.      Curriculum vitae (CV) secara umum dibuat untuk melamar sebuah pekerjaan. Di samping itu juga bisa untuk mendaftar beasiswa, seminar, lomba-lomba dan sebagai lampiran pendukung ketika mengirim sebuah tulisan baik ke surat kabar yang berbentuk opini dan cerpen atau dalam bentuk buku ke penerbit. Tidak hanya itu, ketika kita menulis skripsi atau tesis, biasanya akan di lampirkan pula CV dari seorang penulisnya.
2.      Curriculum vitae (CV)  atau resume, bagi perusahaan yang membuka lowongan kerja adalah mempermudah mengevaluasi kompetensi dan bakat pelamar yang memiliki relevansi dengan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan.
3.      Curriculum vitae (CV) atau resume bagi pelamar pekerjaan adalah mendeskripsikan kemampuan yang dimiliki dengan cara realistis dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tingkat relevansinya tergantung dari teknik evaluasi yang dilakukan pelamar.

Urutan membuat karya ilimiah dan penjelasannya


BAB I

PENDAHULUAN



1.      LATAR BELAKNG

SISTEMATIS PENULISAN makalah adalah salah satu hal yang sangat penting dan harus kita perhatikan sebelum membuat makalah. Meskipun setiap bidang ilmu bias dijabarkan dalam sebuah makalah bukan berarti semua makalah itu dibuat sragam. Sistematis penulisan makalah yang sama itu hanya karangkanya saja dari segi isi dan cara penyampaiannya  tidak sama . makalah berfungsi untuk memberikan informasi penting terkait salah satu fenomena ilmu, memberikan uraiaan kjonsep dalam sebuah ilmu yang dibuat secara sistematis.

            Terkadang materi yang disampaikan disekolah atau dikamus sifatnya hanya member jabaran secara teoritis saja, Nah, melalui makalah, materi yang teoritis tersebut diuraikan kembali berdasarkan kesesuaiaan yang ada antara teori dan aspek praktisnya. Dengan kata lain dengan makalah berarti memperjelas penyampaiaan teori ,sehinga kita bias dapat memahami yang lebih mendalam. 



2.      TUJUAN

Dari latar belakang diatas maka tujuan dari makalah ini adalah membuat mahasiswa dan guru bias memahami cara penulisan karya ilmiah yang baik dan terpadu.




BAB II

PEMBAHASAN

1.    PENGERTIAN KARYA ILMIAH

“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

  • Memberi penjelasan
  • Memberi komentar atau penilaian
  • Memberi saran
  • Menyampaikan sanggahan
  • Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

2.    BENTUK KARYA ILMIAH

Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.

1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah

Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.

2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan

Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.

3. Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.

4.    CIRI-CIRI KARYA ILMIAH

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

1. Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

4.  MACAM-MACAM KARYA ILMIAH

1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.

3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

4. Artikel; merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.


5. Esai; adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.


6. Opini; adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.


7.
Fiksi; satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya  adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.

5.  SIKAP ILMIAH

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :

1)    Sikap ingin tahu

Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

2)    Sikap kritis

Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3)    Sikap obyektif

Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

4)    Sikap ingin menemukan

Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.





5)    Sikap menghargai karya orang lain

Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6)    Sikap tekun

Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

7)    Sikap terbuka

Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

6.    SIFAT KARYA ILMIAH

Formal harus memenuhi syarat:

1. lugas dan tidak emosional
    mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
    disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
    satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
    hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

7.    MANFAAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH

Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yaitu:

1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam catalog
pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas
dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat

8.    TEKNIK MENYUSUN  KARYA TULIS ILMIAH

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.

Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.

Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

9.  FILOSOFI KARYA ILMIAH



Sebuah karya ilmiah bisa menjadi wacana karena didalamnya terdapat tiga hal:

1. Ide kreatif yang didukung oleh dasar filosofi.

2. Gagasannya memiliki pengaruh melampaui disiplinnya.

3. Pemikirannya dapat dibuktikan kebenarannya.





10.  BENTUK LAPORAN PENULISAN KARYA SKRIPSI

     Bentuk laporan penulisan skripsi terdiri dari:

A.  Bagian Awal.
Bagian Awal ini terdiri dari:

1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya

B. Bagian Tengah.

Bagian tengah ini terdiri dari:

1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori atau Bab Tinjauan Pustaka
3. Metode Penelitian.
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran

C. Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri dari:

1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut:

A. BAGIAN AWAL
Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah yakni sebagai berikut :

1. Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.

2. Lembar Pernyataan
Yakni merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.

3. Lembar Pengesahan
Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing atau guru pembina, Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.

4. Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan karya tulis dengan maksimal 1 halaman.

5. Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan karya tulis (a.l. Kepala Sekolah, Guru, rekan dll ).

6. Halaman Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.

7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram

B. BAGIAN TENGAH

1. Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :

a. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.

b. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

c. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.

d. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

e. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.


Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
f. Sistematika Penulisan


Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Karya tulis ilmiah

2. Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4. Analisis Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

5. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

B. BAGIAN AKHIR

- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan

- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

CONTOH TEKNIK PENULISAN STANDAR 1. Penomoran Bab serta subbab.

· Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.

· Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat:
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)

· Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.

· Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2. Penomoran Halaman.

·      Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.

·      Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.

·      Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel.

·      Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.

·      Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III.

4. Penulisan Daftar Pustaka.

·      Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.

·      Ditulis menurut kutipan-kutipan

·      Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik

·      Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.

·      Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga

·      Gelar tidak perlu disebutkan.

·      Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.

·      Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.

·      Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :

Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.

Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000.

Contoh penulisan daftar pustaka Satu Pengarang:

1   Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

2   Friedman. 1990. M. Capitalism and Freedom. Chicago : University of Chicago Press.

Dua Pengarang:

1.  Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific Method. New york: Harcourt

2. Nasoetion, A. H., dan Barizi. 1990. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia

Tiga Pengarang:

1.  Heidjrahman R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

2.  Nelson, R.., P. Schultz, and R. Slighton. 1971. Structural change in a Developing Economy. Princeton: Princeton University Press.


Lebih dari Tiga Pengarang:

1. Barlow, R. et al. 1966. Economics Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution.

2.  Sukanto R. et al. 1982. Business Frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.



Pengarang Sama:

1. Djarwanto Ps. 1982. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

2. ____________. 1982. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

Tanpa Pengarang:

1.      Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.

2.      2. Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute for Social Research, Universiy of Michigan.

Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan:

1. Herman Wibowo (Penterjemah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.

2. Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Marketing Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Buku Jurnal atau Buletin:

1. Insukindro dan Aliman, 1999. “Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 4:49-61.
2. Granger, C.W.J., 1986. “Developments in the Study of Co-integrated Economic Variables”, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 : 215-226.

5. Format Pengetikan.

·           Menggunakan kertas ukuran A4.

·           Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm
   Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm

·           Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)

·           Jenis huruf (Font) : Times New Roman.

·            Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar
             Isi 12 / Normal
    Subbab 12 / Tebal






6. Hasil Penulisan Karya tulis ilmiah.

· Dijilid berbentuk buku. Halaman tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka

· Dipresentasikan di hadapan para penguji, usahakan menggunakan Power Point.

· Usahakan diketik dengan menggunakan Program Software Pengolah Kata, misal : Ms Word dan dicetak dengan printer.

LAMPIRAN.
Lampiran ini berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lain-lain yang karena terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan kedalam bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Panduan Penulisan Ilmiah, 2007, Jurusan Sistem Informasi, STMIK-Mikroskil.
• Notohadiprawiro, T., 2006, Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah, Latihan Dasar Pemeriksa Karantina Ikan. Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian, Departemen Pertanian Yogyakarta. 2 Nopember – 15 Desember 1992.





LAMPIRAN



HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSET

UJUAN SKRIPSI

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRACT

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR

TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

1.2Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1Promosi

2.1.2Iklan

2.1.3Iklan televisi........

2.1.4Brand awareness....

2.1.5Selebritiendorser

2.1.6Pesan iklan.

2.1.7 Frekuensi penayangan iklan.

2.2Penelitian Terdahulu

2.3Kerangka Pemikiran

2.4Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.1.1Variabel penelitian

3.1.2 Definisi oprasiona; variabel

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

3.2.2 Sampel dan teknik sampel

3.3 Jenis dan Sumber Data.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.5 Metode Analisis

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1

Deskripsi objek penelitian

4.1.1 Gambaran umum responden

4.1.1.1 deskripsi responden berdasarkan usia

4.1.1.2 Jenis kelamin responden

4.1.1.3 Provider yang digunakan responden

4.2Analisis indeks responden per variabel

4.2.1Analisis indeks responden variabel selebriti endorser

4.2.2Analisis indeks responden variabel pesan iklan

4.2.3Analisis indeks responden variabel frekuensi penayangan iklan

4.2.4Analisis indeks responden variabel brand awareness.

4.3Uji validitas dan reliabilitas

4.3.1 Uji validitas

4.3.2 Uji reliabilitas

4.4 Uji asumsi klasik

4.5 Uji koefesien determinasi

4.6 Uji F

4.7 Uji T

4. 8 Uji hipotesis

4.9 Pembahasan

4.9.1Pengaruh selebritiendorser terhadap brand awareness

4.9.2Pengaruh pesan iklan terhadap brand awareness

4.9.3Pengaruh frekuensi penayangan iklan terhadapBrand awareness

BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

5.2 Keterbatasan

5.3 Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/4672621/KARYA_ILMIAH